Halte..

Bus Stop or Birds Shop In BW

Halte-halte nafsu masih nampak dengan kerumunan manusia menunggu janji,menunggu waktu untuk bercumbu dengan lidah,bercumbu dengan uang,tuk bercumbu dengan hasrat yang tak bertuan.

Di lorong rintihan menyabung nyawa demi harapan yang terbuang,mengais tanah dan menggali lubang tuk menimbun kata-kata.Hanya ini yang kami punya,ketika senja tak lagi temaram dan ketika pagi tak lagi cerah.Menari dan terus menari sementara musikpun sudah tak terdengar lagi hingar bingar,di antara kerumunan mereka masih saja terdengar meracau,mengumpat dengan tak jelas.

Kaum urban berjejalan berlomba mengejar mimpi di pagi buta,berteriak menyuarakan keadilan yang menguap,keadilan yang menjadi abu,keadilan yang tergerus oleh peradaban.Politik yang lapar seolah tak perduli lagi walau mereka merintih,mereka menangis,mereka menjerit,mereka terhimpit modernisasi.

Seolah tak tahu lagi apa yang akan di buru,tak tahu lagi apa yang akan di kejar.Melompati hari menghitung bulan lalu berganti tahun,tetap saja sama.Kita hanya menunggu waktu,mempersiapkan bekal yang cukup dan setelah itu kita pergi.

Tinggalkan komentar